PenulisKreatif.com – Buku Emotional Intelligence karya Daniel Goleman. Tanpa disadari kadang kita mengalami ketidakseimbangan antara rasionalisme dan emosional. Padahal menyeimbangkan antara keduanya adalah hal yang penting dalam setiap kegiatan keseharian kita. Tapi memang untuk mencapainya membutuhkan latihan dan pembiasaan.
Dalam buku Emotional Intelligence karya Daniel Goleman dijelaskan mengenai bagaimana kecerdasan emosional dapat terbentuk dalam suatu individu, dan mengapa hal ini penting untuk dimiliki seluruh elemen dalam masyarakat. Jawabannya adalah karena kecerdasan emosional akan bekerja dengan menyeimbangkan antara otak rasional dan otak emosional kita. Hal ini mampu didapatkan dan dikembangkan dalam diri kita.
Jangan salah dengan mengatakan bahwa emosi hanya ada ketika kita sedang bahagia berpacaran dengan kekasih kita atau sedang bertengkar hebat. Emosi ada di setiap kegiatan yang kita lakukan. Emosi ini nanti yang akan membantu kita mengambil keputusan dan berinteraksi sosial.
Emosi ini dapat memberikan dampak yang positif serta negatif. Dan inilah pentingnya mempelajari kecerdasan emosional supaya mampu menggunakan emosi dengan baik, sehingga menghasilkan hal positif dan membatasi jika akan menghasilkan kondisi yang negatif.
Daftar Isi
Pentingnya Kecerdasan Emosional dalam Kehidupan menurut Daniel Goleman
-
Fungsi Emosi
a. Mempelajari hal baru
Emosi membantu kita untuk belajar dari ingatan kita. Pengalaman hanya akan menjadi kumpulan fakta, apabila tidak ada emosi di dalamnya yang membuat kita belajar.
Sebagai contoh, seorang anak laki-laki yang pernah menyentuh kompor panas. Emosi bermain disitu dan mengatakan itu sakit luar biasa. Maka, di kemudian hari emosi itu akan memberitahukan hal demikian dan anak laki-laki itu tidak akan mengulangi pengalamannya. Bayangkan jika hanya kumpulan ingatan yang hadir tanpa ada emosi di dalamnya, dia tidak akan tau bagaimana rasanya ketika menyentuh kompor dan bisa jadi akan menyentuhnya kembali.
b. Bersosialisasi
Emosi ini membantu kita memahami suasana hati orang yang berada di depan kita, dan diakhiri dengan kemampuan kita untuk melakukan tindakan selanjutnya. Misalkan, di depan kita ada seseorang yang dari bahasa tubuhnya kita bisa tahu dia sedang marah. Maka kita dapat memprediksi tindakannya seperti mungkin akan membentak, memukul, dan sebagainya.
c. Mengambil tindakan
Emosi membantu kita mengambil tindakan dengan cepat. Contohlah kasus orang marah sebelumnya, kita bisa dengan sigap mampu menghindari jika dia akan memukul karena kita sudah memprediksi lebih dulu.
Orang yang tidak memiliki emosi, akan kehilangan kemampuan atau kapasitasnya untuk bergerak.
-
Emosi bisa membuat kita bertindak tidak rasional
Emosi sangat penting dalam interaksi sehari-hari dengan lingkungan luar. Namun, emosi juga bisa membuat kita melakukan kesalahan karena terlalu emosional. Emosi yang berlebihan tersebut yang menyebabkan kita tidak memiliki ruang untuk berfikir rasional, dan penilaian kita menjadi kabur atau tidak jelas.
Misalnya, ketika sedang ketakutan. Bisa jadi selembar kain putih di jemuran kita anggap sebagai hantu.
Emosi yang berlebihan bisa juga membuat kita bertindak secara tidak tepat. Tindakan tersebut muncul sebelum kita melakukan penilaian dengan jelas. Biasanya informasi ini berupa informasi yang kita anggap mengancam. Sehingga, ketika dia belum sempat tercerna baik oleh otak rasional kita, dia lebih dahulu membuat suatu tindakan.
Hal tersebut juga bisa dipengaruhi karena kejadian masa lalu. Misalkan seorang anak laki-laki yang dulunya adalah korban bullying, mungkin saat ini telah mengalami perubahan hidup menjadi pria kuat. Namun, di satu sisi dia tetap memiliki rasa ancaman karena bullying sehingga suatu saat sikap emosional itu bisa muncul dan mempengaruhi respon tindakannya saat itu karena pernah terjadi di masa lampaunya.
Karena emosi ini mampu mengendalikan pemikiran dan mengganggu otak rasional, maka diperlukan pengendalian dan pengelolaan yang efektif.
-
Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional inilah yang akan membantu kita untuk mengelola perasaan kita tanpa dikendalikan oleh emosi yang berlebihan.
Langkah terpentingnya adalah kenali perasaan kita terlebih dahulu. Seringkali orang yang tidak mengenali perasaannya, akan lebih sering mengalami ledakan dalam perasaan. Hal tersebut juga terjadi karena pemikiran kita ikut andil di dalamnya.
Misalkan, ada teman dijalan yang tidak menyapa kita. Jika pikiran kita langsung memikirkan hal negatif tentang mengapa dia tidak menyapa kita, perasaan kita akan langsung dipenuhi dengan emosi yang negatif. Namun jika kita mampu mengendalikan pemikiran kita seperti berfikir mungkin dia tidak melihat kita, maka kita akan lebih mampu mengendalikan perasaan kita.
-
Kecerdasan emosional dapat membantu kita dalam hidup bersosial
Kita tidak sedang hidup di pulau kecil, yang memungkinkan kita hanya berfikir dengan diri sendiri. Namun kita hidup di dunia dengan banyak sekali manusia untuk bersosialisasi.
Kecerdasan emosional inilah yang mampu membuat kita berhasil dalam berinteraksi dengan banyak orang.
Kecerdasan ini mampu membuat kita mengembangkan perasaan jika kita berada di posisi mereka, sehingga kita mampu memberikan tindakan yang tepat.
Selain itu, kita juga mampu menemukan emosi seseorang dari tanda non verbal nya, seperti raut mukanya maupun bahasa tubuhnya. Hal tersebut membantu kita untuk berempati dengan mereka dan menimbulkan reaksi positif.
Dan kecerdasan emosional ini mengembangkan bakat kita seperti mampu mengajar orang lain dan menyelesaikan konflik dengan orang lain. Ini yang akhirnya membantu kita memelihara hubungan sosial dengan orang lain.
-
Kecerdasan emosional membutuhkan keseimbangan
Keseimbangan ini dibutuhkan untuk otak rasional dan otak emosional. Terdapat jalur di otak yang menghubungkan keduanya. Jalur inilah yang penting untuk kecerdasan emosional.
Sebagai contoh, ketika kita mendengar dentuman keras. Otak emosional kita akan menerima rangsangan dengan sangat kuat dan akhirnya membentuk perasaan waspada karena otak emosional memberi sinyal itu adalah ancaman. Dia akan membunyikan lonceng ke seluruh tubuh untuk waspada. Nah sementara itu, selanjutnya otak rasional kita akan bekerja dengan melihat sekeliling. Jika tidak ada bahaya, dia akan mengirimkan sinyal ke otak emosional bahwa semuanya aman. Sehingga kita bisa menjadi lebih tenang dan jernih.
-
Kecerdasan emosional membuat Anda lebih sukses dan sehat
Apakah Anda berpikir bahwa IQ tinggi adalah satu-satunya penyumbang untuk kesuksesan seseorang? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki empati tinggi memiliki nilai lebih baik daripada siswa dengan empati kurang dan ber-IQ tinggi. Pun dengan mereka yang mampu mengelola impuls emosinya dan bersosialisasi lebih baik, lebih mampu melakukan hal persuasif dan membuatnya lebih sukses dibanding yang lainnya.
Selain itu, kecerdasan emosional bisa membuat kita menjadi lebih sehat.
Kecerdasan emosional membantu kita dari efek samping emosi yang berlebihan seperti kecemasan dan kemarahan. Kecerdasan emosional juga membantu kita mengatasi stres yang berlebihan. Orang yang tidak mampu mengelola emosinya, cenderung lebih sering stres dan itu akan mengakibatkan imunitas tubuhnya melemah. Begitu juga dengan mereka yang sering cemas dan marah, seringkali memiliki masalah hipertensi dan serangan jantung. Dalam suatu uji klinis, orang yang memiliki serangan jantung dilatih untuk mengelola emosinya dan rasa marahnya, hasilnya secara signifikan kondisi jantungnya membaik.
-
Efek kecerdasan emosional yang buruk
Kecerdasan emosional memang mampu membuat seseorang lebih sehat dan bahagia, namun jika tingkat kecerdasan emosional itu rendah, efek negatif yang timbul sangatlah buruk.
Pada anak-anak, tingkat kecerdasan emosional yang rendah dapat membawanya ke kenakalan remaja, seperti tawuran, narkoba, dan lain-lain. Kebanyakan dari mereka tidak mampu mengontrol emosinya sehingga berujung pada kenakalan.
Tentunya, kesejahteraan di lingkungan keluarga sangat berpengaruh. Anak dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, biasanya dibesarkan oleh lingkungan keluarga dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi pula.
Anak dengan kesadaran diri, empati, dan kontrol diri yang rendah, cenderung memiliki banyak masalah di sekolah.
Anak-anak saat ini, akan menjadi pemimpin di masa depan dalam semua lini. Dengan kata lain, mereka adalah calon masa depan. Tentunya itu akan sangat berdampak pada masyarakat. Sehingga perlu untuk mengelola kecerdasaan emosional sejak dini demi masa depan masyarakat yang sejahtera.
-
Cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional
Jika kamu ingin meningkatkan kesadaran dan manajemen diri, lakukan dialog batin dengan diri sendiri. Hal itu akan membantu mengenali perasaan diri sendiri. Misalkan, kamu tidak diundang dalam acara nikahan temanmu. Kamu kecewa, maka beri diri pertanyaan “Mengapa saya terluka? Apakah karena semua orang diundang kecuali saya?”
Kemudian redamkan perasaan Anda dengan mengatakan penyebabnya versi Anda, misalkan “dia tidak mengundang saya karena dia tau saya sedang sibuk.” Maka, rasa kesal akan berkurang.
Jika ingin meningkatkan empati, tiru bahasa tubuh orang lain untuk merasakan kondisi yang sedang terjadi pada orang tersebut.
Jika ingin memotivasi diri sendiri, maka yakinkan diri bahwa kegagalan itu disebabkan oleh sesuatu yang dapat kita ubah, dapat diperbaiki. Kesuksesan tergantung pada tindakan kita sendiri, apakah mau berubah dan memperbaiki atau malah menyerah.
-
Aplikasi kecerdasan emosional
Pentingnya Kecerdasan emosional karena ini juga bisa digunakan dalam dunia percintaan. Misalkan, seorang perempuan biasanya lebih menggunakan perasaan, dan seorang lelaki biasanya meminimalkan perasaan agar telihat lebih kuat. Jika berselisih paham, seringkali laki-laki langsung menawarkan nasihat pada perempuan. Namun, sebenarnya perempuan hanya sedang mencari validasi. Inilah kunci kesuksesan dalam sebuah hubungan, mengetahui emosi pasangan.
Saat sedang bertengkar, lebih baik cari waktu untuk beristirahat. Karena ketika sedang emosi cenderung bisa mengubah cara berfikir dan menghasilkan sesuatu yang akan disesali.
Jika Anda suatu saat harus mengkritik orang lain, kritiklah secara spesifik dan tawarkan solusi. Tunjukkan letak yang akan Anda kritik dengan jelas, beri tahu yang seharusnya lebih baik dilakukan, dan tawarkan solusi. Hal itu mencegah penerima kritik merasa diremehkan.
Ingin memiliki bukunya ? Beli disini saja
Kesimpulan :
Emosi ada dalam setiap hal yang kita lakukan. Emosi bisa membawa kita ke tindakan positif ataupun negatif sehingga butuh sekali yang dinamakan kecerdasan emosional.
Apa yang harus dilakukan?
Kecerdasan emosional penting untuk anak, jadi dorong anak mulai sekarang untuk mampu meningkatkan kecerdasan emosionalnya dengan cara :
- Mengenali perasaannya dan mengutarakannya.
- Memberikan pujian jika mereka berhasil melakukan sesuatu.
- Bersikap spesifik dan konstruktif.
Istirahatlah saat bertengkar dengan semua pihak, tidak mengambil keputusan saat salah satu emosi lebih dominan. Sekian pembahasan kita tentang Pentingnya Kecerdasan Emosional. Sekian pembahasan kita kali ini tentang Buku Emotional Intelligence karya Daniel Goleman.