PenulisKreatif.com – Buku Rich Dad’s Guide to Investing karya Robert Kiyosaki. Banyak orang menginginkan untuk menjadi kaya. Dan jika kamu telah memutuskan untuk menjadi kaya, adopsilah pemikiran orang kaya dan kamu akan segera menjadi orang kaya yang sesungguhnya.
Ingatlah bahwa tidak ada kekayaan yang datang secara instan. Dalam praktiknya, menjadi kaya berarti berinvestasi pada pendidikan, literasi keuangan, hingga menganalisis laporan keuangan setiap harinya. Selain itu, menjadi kaya juga berarti harus siap membuat dan mengembangkan bisnis, lalu menggunakan pengalaman dan uang yang telah dikumpulkan ke dalam bentuk investasi yang benar.
Satu langkah paling awal yang harus dilakukan adalah mengubah mindset “Saya tidak akan pernah kaya”, menjadi “Saya akan menjadi kaya!”.
Kiyosaki juga menemukan bahwa terdapat perbedaan dalam pengambilan keputusan finansial antara orang kaya dengan orang miskin dan menengah. Dan dalam buku ini, kamu akan mempelajarinya.
Daftar Isi
8 Point Buku Rich Dad’s Guide to Investing
-
Aturan 90-10
Mungkin kamu sering mendengar aturan 80-20? Aturan tersebut mengatakan bahwa 80% kesuksesanmu didukung oleh 20% usahamu. Itu sebagian besar benar. Namun, untuk uang, berlaku aturan 90-10. Itu berarti 10% orang memiliki 90% uang. Dan ini berlaku di banyak masyarakat.
Bayangkan para aktor Hollywood. 10% dari mereka menghasilkan 90% uang. Sebuah artikel Wall Street Journal mengkonfirmasi hal ini, mencatat bahwa 10% dari populasi memiliki 90% dari semua saham di Amerika Serikat.
Hal itu bisa terjadi karena orang kaya bisa melakukan investasi yang tidak bisa dilakukan oleh orang miskin dan menengah. Dan itu dialami oleh penulis ketika dia masih muda dan belum memiliki banyak kekayaan, semua teman-teman kayanya selalu menolaknya untuk ikut serta dalam kesepakatan bisnis yang mereka lakukan.
Di Amerika Serikat, Komisi Sekuritas dan Bursa AS membatasi investasi tertentu kepada investor terakreditasi. Batasan tersebut untuk orang-orang dengan kekayaan bersih $1 juta, atau pendapatan tahunan yang konsisten sebesar $200.000. Siapa pun yang bernilai atau menghasilkan kurang dari itu, tidak diizinkan untuk terlibat.
Aturan di atas pada akhirnya mencegah orang dengan keuangan yang tidak terlalu tinggi dan tidak memiliki banyak uang di bank untuk ikut berinvestasi di lahan investasi terbaik yang dilakukan banyak orang kaya.
Lalu, bagaimana caranya untuk bisa bergabung ke 10% populasi tersebut? Mari cek di poin selanjutnya.
-
Adopsi pola pikir orang kaya
Mungkin kamu sering mendengar sebuah nasihat, “Berpendidikanlah, bekerja keras, dan hemat uang. Maka kamu akan baik-baik saja dalam hidup”.
Kalimat di atas adalah sebuah pendekatan standar dari kaum menengah. Dan sejujurnya, itu tidak akan membawamu pada kekayaan. Itu akan tetap membuatmu menjadi 90% orang yang memiliki 10% uang.
Orang yang hanya bekerja keras pada satu hal hingga dia pensiun, tidak akan mendekati keuntungan finansial dibandingkan seseorang yang mengembangkan sebuah bisnis dan melakukan investasi.
Bandingkan saja antara pebisnis dan karyawan.
Dari segi pembayaran pajak saja, mereka sudah berbeda. Pebisnis memiliki lebih banyak uang untuk diinvestasikan karena berasal dari pendapatan sebelum pajak mereka. Berbeda dengan karyawan yang harus menabung dari penghasilan kena pajak, pemilik bisnis pertama-tama membeli aset dan kemudian membayar pajak.
Bayangkan saja, ketika seorang karyawan ingin menyimpan uangnya $1000, itu berarti dia harus mendapatkan gaji paling tidak $1300. Dan Inflasi akan mengurangi nilai tabungan mereka setiap tahun, dan mereka akan membayar pajak atas bunga yang diperoleh.
Dengan demikian, seorang karyawan memiliki lebih sedikit uang untuk diinvestasikan dalam aset yang dapat menghasilkan kekayaan. Sulit bagi seorang karyawan untuk menjadi kaya karena dia memberikan begitu banyak uang kepada pemerintah terlebih dahulu.
Selain itu, investor sering kali menghadapi risiko yang lebih kecil daripada karyawan.
Banyak orang mengandalkan pekerjaan, tabungan, dan pensiun untuk keamanan finansial mereka. Tetapi gagasan lama tentang pekerjaan yang stabil seumur hidup tidak berlaku di pasar kerja saat ini. Karyawan dipecat sepanjang waktu.
Dan kamu tahu apa yang terjadi pada perusahaan setelah mengurangi jumlah karyawannya? Seringkali harga saham mereka naik!
Jadi, menjadi investor pada umumnya lebih minim resiko dibanding menjadi karyawan.
-
Literasi keuangan
Banyak orang menghindari investasi karena banyak istilah asing yang mungkin terdengar sulit bagi mereka untuk dimengerti. Namun, untuk menjadi populasi 10% orang tersebut, inilah saatnya untuk berinvestasi pada pendidikan finansialmu.
Pertama, kamu perlu memahami perbedaan aset dan liabilitas. Banyak orang mencampuradukan, dan itu adalah hal salah.
Mungkin kamu sering mendengar bahwa orang menyebut rumahnya sebagai aset. Namun, ketahuilah bahwa sesuatu hanya akan menjadi aset apabila menghasilkan arus kas positif. Dan rumah, tidak. Sehingga, rumah adalah liabilitas.
Selain memahami aset dan liabilitas, kamu harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang terminologi keuangan. Misalkan saja rasio utang terhadap ekuitas, laba atas ekuitas, pengembalian uang tunai, dan leverage keuangan.
Secara keseluruhan, jika kamu bahkan tidak tahu bahwa rumah yang kamu gadaikan adalah liabilitas, bukan aset, tidak mengherankan jika kamu mungkin berpikir bahwa investasi orang kaya terlalu berisiko. Apa pun tampaknya berisiko jika kamu tidak dapat memahaminya.
Jadi, luangkan waktu untuk mengembangkan pendidikan keuanganmu. Ini mungkin merupakan investasi terbaik yang pernah kamu lakukan.
-
Jenis- jenis investor
Kata “investor” dapat diterapkan untuk banyak pihak, baik pada penyedia obligasi maupun pemilik bisnis.
Jenis investor yang pertama adalah outside investor. Investor ini seringkali disebut sebagai investor yang terakreditasi dan berkualitas.
Mengapa terakreditasi? Ini karena mereka adalah orang-orang dengan gaji tinggi atau kekayaan mapan yang memenuhi persyaratan hukum untuk pilihan investasi seluas mungkin.
Selain itu, mereka disebut juga berkualitas. Karena mereka juga terdidik secara finansial. Mereka mampu menganalisis keuangan bisnis, atau alasan di balik pergerakan pasar.
Namun kembali lagi, mereka outside investor. Sehingga hanya memiliki sedikit kendali atas aset mereka.
Jenis lain adalah inside investor. Investor jenis ini membangun bisnis mereka sendiri, baik itu real estat, perusahaan rintisan teknologi, atau yang lain. Bisnis itu bisa menjadi aset berharga dan dia bisa menggunakannya untuk menghasilkan pendapatan atau akhirnya menjualnya.
Inside investor harus menggunakan pengalaman membangun bisnis untuk belajar bagaimana menganalisis perusahaan lain dari sudut pandang orang luar.
-
Jika kamu belum kaya, mulailah dengan membangun bisnis
Untuk menjadi seorang outside investor, kamu harus memiliki kekayaan. Jika kamu belum memiliki kekayaan, kamu dapat mulai mengumpulkannya dengan menjadi inside investor, yaitu membangun bisnismu sendiri.
Banyak orang tidak percaya diri untuk memulai bisnisnya, padahal sudah sejak beratus-ratus tahun yang lalu, orang mulai menjadi petani mandiri dan memiliki toko kecil. Itu juga merupakan sebuah bisnis bukan?
Membangun bisnis hanya membutuhkan sedikit kreativitas. Misalkan penulis, berawal dari dirinya saat kecil yang melihat sebuah toko komik sedang membuang komik-komik lawasnya. Dan akhirnya penulis pun meminta pada Si Pemilik toko untuk membiarkannya memungut komik-komik yang dibuang tersebut. Akhirnya, penulis berhasil membuat sebuah persewaan komik yang dia tawarkan kepada teman-temannya. Dan penulis mematok biaya keanggotaan 10 sen. Menguntungkan dan membangun sebuah aset.
Mungkin banyak orang enggan melepaskan pekerjaan mereka karena kebutuhan uang untuk pemenuhan cicilan. Dan kabar baiknya, bisnis bisa dilakukan secara paruh waktu. Dan banyak orang sukses melakukannya.
Michael Dell memulai Dell Computers dengan bekerja paruh waktu di kamar asrama universitasnya, dan akhirnya menjadi sangat kaya sehingga dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.
Jeff Bezos memulai Amazon paruh waktu, bekerja di garasi, dan hari ini perusahaannya bernilai lebih dari $500 miliar. Bayangkan jika dia tidak memiliki keberanian untuk memulai sesuatu di waktu luangnya.
Setelah kamu memiliki bisnis, kamu memiliki pilihan. Kamu dapat menginvestasikan kembali uang yang dihasilkannya ke dalam aset lain, kamu juga dapat mengembangkan bisnis dan menjualnya, atau kamu dapat membawanya ke publik. Ketiganya bisa menjadi jalan menuju kekayaan yang tidak akan pernah kamu alami sebagai karyawan.
Kita semua memiliki potensi untuk memulai bisnis, tetapi mungkin kita tidak tahu caranya. Dan di sub bab selanjutnya, kamu akan diajarkan untuk membuat bisnismu berhasil.
-
Kuasai misi, kepemimpinan, dan tim
Tahukah kamu bahwa Bill Gates tidak menciptakan perangkat lunak yang membuatnya menjadi orang terkaya di dunia? Dia hanya membelinya dari sekelompok programmer. Dia membangun bisnis yang hebat, bukan produk yang hebat. Dan itulah kunci kesuksesannya.
Membangun bisnis membutuhkan 3 hal, yaitu :
- Misi spiritual.Menentukan dan menemukan misi spiritual yang bisa memandumu, yang sejalan dengan tujuan keuanganmu, akan membantumu tetap di jalur yang benar.
Misalkan Henry Ford, misinya bukanlah untuk menghasilkan uang, meskipun pada kenyataannya itulah yang dia lakukan dan dia dapatkan dalam jumlah besar. Misinya adalah membuat mobil Ford kepada khalayak dan mendemokannya. Dan itu yang dikejarnya tanpa henti.
- Dibutuhkan sebuah tim.Dalam sebuah bisnis, tidak mungkin kamu akan menduduki banyak posisi. Dibutuhkan sebuah tim dan itu adalah hal penting yang harus dilakukan untuk mewujudkan bisnis yang sukses.
Faktor umum diantara para pemimpin bisnis kaya adalah pengetahuan bahwa uang yang dihabiskan untuk tim mereka adalah investasi. Dan investasi ini hampir pasti akan membuat mereka lebih kaya.
- Tim membutuhkan pemimpin.Setiap pasukan membutuhkan pemimpin yang baik. Kepemimpinan adalah keterampilan tersendiri. Ini bukan hanya tentang menjadi yang terbaik. Sebaliknya, ini tentang mengeluarkan yang terbaik dari orang lain.
Salah satu cara untuk berlatih menjadi pemimpin yang baik adalah dengan menjadi sukarelawan. Dalam banyak kelompok, tidak ada yang menginginkan tanggung jawab untuk memimpin. Jadi, baik di tempat kerja, di lembaga keagamaan atau di komunitas, angkat bicara dan jadilah sukarelawan untuk memimpin. Ini adalah cara yang bagus untuk mendapatkan umpan balik dan belajar untuk berkembang.
-
Setiap pengusaha sukses dapat berkomunikasi dan menjual
Meningkatkan modal, mengiklankan, bernegosiasi, memotivasi tim, dan menghasilkan penjualan adalah aspek-aspek penting untuk membangun sebuah bisnis yang sukses. Dan semua itu membutuhkan teknik komunikasi yang baik.
Kamu bisa melatih diri dengan menginvestasikan waktumu untuk bergabung dengan program pelatihan pemasaran. Misalkan pada sebuah organisasi jaringan pemasaran. Organisasi tersebut seringkali memiliki program-program yang hebat.
Bergabunglah setidaknya 5 tahun, dan meskipun kamu orang yang pemalu dan takut gagal, kamu akan keluar dari program tersebut dengan sebuah keajaiban dan kemampuan marketing yang baik. Kamu akan memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan nilai suatu produk dengan mudah dan keberanian dalam menghadapi penolakan.
Dengan menguasai 2 kemampuan di atas, kamu akan menjadi seorang komunikator yang hebat. Tidak hanya ketika menjual produk atau layanan, namun juga saat harus berurusan dengan investor, menegosiasikan persyaratan yang lebih baik, atau membangunkan tim.
Untuk menjadi seorang komunikator yang baik, kamu juga harus memperhatikan penampilan. Berdasarkan studi, keberhasilan berasal 55% berasal dari bahasa tubuh, 35% dari cara berbicara, dan hanya 10% dari kata-kata yang dikeluarkan.
Belajar berkomunikasi dan meningkatkan literasi keuangan adalah investasi yang wajib untuk dilakukan.
-
Menjadi investor yang canggih
Jika kamu sudah berhasil membawa bisnismu dengan baik, sekarang saatnya menggunakan pendapatan dan pengalaman untuk menjadi seorang investor yang canggih.
Sebagai investor yang canggih, kamu akan mengambil kendali lebih besar atas manajemen, struktur perusahaan, pengambilan keputusan investasi, dan pajak. Dan hasilnya, kamu akan memperoleh pengembalian yang maksimal.
Misalkan restoran milik Bill dan Jane. Mereka bekerja dalam satu kepemilikan tunggal. Itu berarti mereka memiliki satu sumber pendapatan. Mereka membayar pajak penghasilan pribadi yang normal dan mereka bertanggung jawab jika terjadi kesalahan, seperti pelanggan yang sakit yang mengajukan gugatan. Semua telur mereka ada dalam satu keranjang.
Namun menurut investor yang canggih, dia akan memiliki dua perusahaan. Bill akan memiliki restoran itu sendiri dan Jane akan memiliki gedung di dalamnya. Dengan cara ini, risiko menyebar.
Jika seorang pelanggan jatuh sakit dan menuntut restoran, real estate tersebut secara hukum terpisah dan dilindungi. Sementara itu, di bawah struktur perusahaan ini, biaya seperti asuransi kesehatan dan biaya hukum dialokasikan sebagai biaya bisnis dan dibayar sebelum pajak. Pajak itu sendiri dibayar dengan tarif perusahaan yang lebih rendah, sehingga lebih sedikit risiko, lebih sedikit pajak, lebih banyak pengembalian finansial.
Apapun yang ingin kamu investasikan, sebagai seorang investor yang canggih, kamu harus tahu bagaimana uang bekerja untukmu.
Dengan menjadi investor yang canggih, mungkin untuk berinvestasi di real estate, beberapa stocks dan shares dan bisnis ventura. Dengan pengalaman yang dibawa dari membangun bisnis, dan dengan berinvestasi dalam literasi keuangan dan pendidikan, kamu dapat membuat keputusan investasi orang kaya, yaitu melihat peluang terbaik, memahami apa yang benar-benar berisiko dan apa yang tidak.
Pendekatan rata-rata melihat kamu bekerja untuk uangmu. Pendekatan kedua melihat uangmu bekerja untukmu. Maka, jangan menjadi rata-rata.
Kesimpulan :
Jika kamu ingin kaya, kamu harus berpikir dan bertindak seperti yang dilakukan investor kaya. Itu berarti fokus membangun bisnis dan berinvestasi di aset, bukan fokus pada pekerjaan dan tabungan.
Dengan demikian, kamu dapat membangun dan mengontrol portofolio investasi yang menghasilkan pendapatan dan meningkatkan kekayaanmu.
Apa yang bisa dilakukan :
Perluas wawasan mu dengan membaca banyak buku tentang keuangan. Itulah review dari kami tentang Buku Rich Dad’s Guide to Investing karya Robert Kiyosaki.
Ingin memiliki bukunya ? Beli disini saja
<div class=”cls_pro-ss” data-src=”[ buku rich dad’s guide to investing ]”></div>