Cara Melawan Rasa Cemas, Stress dan Khawatir. Review Buku How Not to Worry karya Paul McGee

PenulisKreatif.com – Cara Melawan Rasa Cemas, Stress dan Khawatir. Buku How Not to Worry ini berisikan teknik-teknik untuk mengalahkan rasa cemas, stres, dan khawatir, yang sering muncul saat kita sedang dalam perjalanan kehidupan kita.

Paul McGee akan mengajak kita menggunakan pendekatan berpikir analitis, untuk mengatasi pikiran negatif tersebut. Dengan mengatasi kekhawatiran secara rasional, logis, dan efektif, akan membantu otak kita melepaskan stres dan kita kembali bersemangat dalam mencapai mimpi kita.

8 Cara Melawan Rasa Cemas, Stress dan Khawatir menurut Paul McGee

  1. Kekhawatiran, kecemasan, dan stres dapat mempengaruhi kesehatanmu

Kekhawatiran, kecemasan, dan stres adalah sebuah siklus yang terus berputar dan saling membentuk rantai sebab-akibat. Kekhawatiran dapat lebih dahulu muncul, kemudian akan menyebabkan cemas dan stres. Begitu pula khawatir dan stres, dapat disebabkan karena kecemasan yang berlebihan. Fase ini dapat dimulai dari titik manapun.

Mereka terus berputar layaknya bola salju, makin lama akan semakin menumpuk dan membesar. Maka dari itu, pepatah pernah bilang, “berhentilah sebelum mereka menggulung”.

Seseorang yang mengalami stres, biasanya dapat terlihat dari reaksi fisiknya. Seperti jantung berdebar kencang, pupil membesar, dan dada menegang. Tidak hanya itu, stres dapat memicu berbagai penyakit di dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh melemah, bahkan gairah seks pun juga menurun.

Stres yang berkepanjangan, membuat seseorang berdiri di tempat. Mereka hanya akan disibukkan dengan kecemasan dan kekhawatiran tentang hal tersebut, daripada bertindak secara rasional.

Mereka juga tidak dapat menikmati momen-momen di proses hidup mereka saat itu. Parahnya, mereka seperti kehilangan motivasi dan inspirasi.

  1. Hadapi hal yang dapat menyebabkan khawatir

Kekhawatiran datang dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Seringkali, penyebab kekhawatiran dikarenakan :

  • Masa lalu

Kekhawatiran bisa disebabkan karena sesuatu di masa lalu. Biasanya, ini seringkali terjadi dari orang tua ke anaknya. Seperti, ketika musim dingin orang tua mengingatkan kepada anaknya untuk memakai jaket jika tidak ingin mati kedinginan. Hal semacam inilah yang akhirnya membentuk anak menjadi khawatir dan cemas ketika musim dingin tiba, tanpa adanya jaket atau baju hangat.

Bahkan, kekhawatiran orang tua selama kehamilan dapat menular kepada bayi mereka.

  • Pengalaman menyakitkan

Pengalaman ini bisa seperti kecelakaan, hubungan yang menyakitkan, dan masih banyak lagi. Hal ini menimbulkan hipersensitivitas diri terhadap potensi bahaya, yang membentuk cara dalam menghadapi kehidupan.

  • Ketakukan akan hidup yang tidak bisa diprediksi

Terkadang hal semacam ini menjadi sumber ketakutan bagi banyak orang. Mereka frustasi karena tidak tahu tentang apa yang akan terjadi pada mereka di masa depan, takdir seperti apa, dan ketidakjelasan tentang pekerjaan, karir, serta hubungan mereka ke depannya. Maka dari itulah, banyak orang yang nyaman dengan sesuatu yang telah stabil, aman, dan familiar.

Kabar baiknya, kamu bisa menangani 3 penyebab kekhawatiran tersebut. Mulai dengan kenal dirimu lebih baik dan bertanya pada diri sendiri tentang sumber kekhawatiranmu. Kemungkinan besar, kamu akan bisa memandang segala sesuatunya dalam perspektif yang berbeda dan dapat mengatasi kekhawatiran dengan rasional.

  1. Mengendalikan kekhawatiran dengan otak rasional

Otak manusia yang mengatur tentang kekhawatiran adalah otak primitif dan otak emosional. Khawatir menjadi bagian dari strategi bertahan hidup bagi kedua otak ini, karena memastikan bahwa kita selalu waspada dan siap melanjutkan hidup atau melarikan diri dari bahaya.

Otak primitif berada di dalam alam bawah sadar dan mengontrol respon terhadap stres. Otak ini memantau agar kita dapat bertahan hidup, serta memantau kecukupan gizi dan gairah seks.

Sedangkan otak emosional, bekerja bersama dengan otak primitif untuk melepaskan hormon kortisol dan adrenalin, yang berfungsi untuk meningkatkan energi dan perasaan berlebih saat stres datang dengan intens.

Dahulu, kekhawatiran muncul akibat adanya predator yang mengintai. Namun sekarang, sekedar akan rapat dengan pimpinan pun sudah menjadi bentuk khawatir. Sayangnya, kedua otak tidak mampu membedakan sumber kekhawatiran seperti di atas. Sehingga, seringkali kita bereaksi berlebihan terhadap kejadian dalam kehidupan sehari-hari.

Berbeda dengan otak rasional yang berada di neokorteks. Otak ini memungkinkan kita menilai kejadian dengan akurat dan membuat keputusan sesuai informasi yang ada. Otak rasional bertanggung jawab dalam pemecahan masalah, memori, dan berbagai tugas kompleks lainnya.

Kamu bisa melatih diri sendiri untuk berpikir dengan rasional ketika kekhawatiran datang dengan sangat intens dan tidak terkendali. Ketika saat itu datang, kamu bisa mempertimbangkan sikap yang akan diambil oleh seseorang yang lebih mengedepankan otak rasionalnya. Sehingga, reaksi berlebihan akan dapat dihindari.        ‌

Buku How Not to Worry karya Paul McGee

  1. Tumbuhkan kesadaran dalam diri untuk melacak sumber kekhawatiran

Menumbuhkan kesadaran akan diri sendiri adalah teknik pertama untuk mengatasi kekhawatiran secara rasional. Dalam bentuk seperti apa?

Kekhawatiran akan bisa kamu atasi dengan mengetahui sumber penyebabnya. Cara mengetahui sumbernya adalah dengan mendekat pada diri sendiri dan ajaklah berdialog mengenai kekhawatiranmu.

Pertama, tanyakan pada diri sendiri, “darimana datangnya kekhawatiran ini?”

Kedua, golongkan kekhawatiran yang timbul pada salah satu dari penyebab di bawah ini:

  • Stres situatif.‌‌ Yaitu stres yang muncul akibat kondisi dan situasi saat ini. Bisa jadi akibat kesehatanmu, hubunganmu dengan pasangan, maupun dengan rekan kerja.
  • Stres antisipatif.‌‌ Yaitu ketika kecemasan kamu rasakan karena memikirkan masa depan. Contohnya saat akan presentasi, ujian, maupun akan wawancara pekerjaan.
  • Stres masa lalu.‌‌ Yaitu stres ketika mengingat kejadian di masa lampau.

Dengan menggolongkan sumber kekhawatiran seperti di atas, kamu bisa mengendalikan dan mengurangi perasaan khawatir dengan bertanya pada diri sendiri, “mengapa aku merasa seperti ini?”. Dengan melakukan ini, kamu akan lebih memahami hal-hal yang menyulitkanmu.

 

  1. Menganalisis kekhawatiran

Langkah kedua untuk mengatasi kekhawatiran dengan otak rasional adalah menganalisis bentuk kekhawatiran. Ada 3 jenis bentuk kekhawatiran, yaitu :

  • Kekhawatiran historis

Kekhawatiran jenis ini mencerminkan pengalaman di masa lalu. Misalkan, kamu pernah kerampokan di jalan pulang saat malam hari. Jika kamu merasa cemas dan takut saat berada di jalan yang gelap, kemungkinan penyebabnya adalah rasa trauma dari pengalaman saat dirampok tersebut.

Kekhawatiran jenis ini dapat dihadapi dengan mencari dukungan emosional untuk melanjutkan hidup. Rasa traumatik dari pengalaman di masa lalu, dapat kamu kurangi dengan menemui terapis, konselor, teman, atau kolega.

Tujuannya adalah agar kamu dapat melampiaskan emosi dan melepaskan dendam lama. Dengan ini, kamu akan semakin jelas dalam melihat sumber kecemasan itu, mampu menghadapinya, dan berani melanjutkan hidup dengan lebih baik.

  • Kekhawatiran histeris

‌‌Kekhawatiran jenis ini seringkali akibat ketakukan yang terlalu berlebihan dan tidak rasional. Misalnya, takut akan serangan hiu, kecelakaan pesawat, maupun terkena IMS akibat penggunaan toilet umum.

Cara mengatasi kekhawatiran jenis ini adalah mencari data statistik yang ada mengenai hal-hal yang kamu takutkan. Bukankah sangat kecil sekali datanya? Kamu dapat lebih tenang dan melepaskan beban pikiranmu tentang sumber kekhawatiran itu.

  • Kekhawatiran yang membantu

Kekhawatiran jenis ini ada karena khawatir terhadap suatu perkembangan dan kemajuan, akibat masalah yang sebenarnya terjadi. Misalnya, khawatir akan ujian atau presentasi di esok hari.

 

  1. Fokus pada kekhawatiran yang dapat dipengaruhi dan ambil kendali

Stephen R. Covey dalam bukunya The Seven Habits of Highly Effective People, mengatakan bahwa setiap manusia memiliki kekhawatirannya masing-masing. Masalahnya, apa yang mereka khawatirkan terkadang sesuatu yang secara fakta mereka tidak bisa melakukan apa-apa terhadapnya.

Misalkan, kekhawatiran akan teroris dan kekhawatiran terhadap presentasi pekerjaan. Kamu dapat mengatasi kekhawatiran presentasi dengan belajar dan mempersiapkan dengan baik. Namun, kekhawatiran terhadap teroris, apa yang bisa kamu lakukan?

Jadi, ada kekhawatiran yang bisa kamu atasi, ada yang tidak. Kamu dapat menggunakan skala 0 hingga 10, untuk merangking kekhawatiran. Skala 0 untuk yang tidak dapat kamu pengaruhi dan skala 10 untuk yang bisa kamu pengaruhi.

Setelah kamu merangkingnya, kamu bisa fokuskan waktu dan energimu untuk mengendalikan dan mengatasi yang bisa kamu pengaruhi

Menentukan skala kekhawatiran tersebut penting untuk menilai seberapa besar kendalimu untuk suatu hal. Dengan mengetahui itu, kamu akan memiliki sikap untuk mengambil tindakan karena kamu merasa memiliki pengaruh yang besar.

 

  1. Kekuatan imajinasi terhadap kekhawatiran

Imajinasi adalah alat yang ampuh untuk digunakan dalam mengatasi kekhawatiran. Seperti misalnya, saat presentasi kamu membayangkan dan menganggap bahwa para penonton itu tidak ada, sehingga kamu lebih percaya diri saat tampil.

Namun, imajinasi ini juga bisa bekerja sebaliknya!  Ketika kamu membayangkan presentasi di esok hari, dan kamu membayangkan ketika kamu menumpahkan kopi di berkas, slide presentasi macet, dan kamu lupa harus berbicara apa di depan semua orang, itu akan secara langsung mudah menimbulkan kecemasan.

Hal itu terjadi karena seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa otak primitif tidak mampu membedakan pemicu stres yang datang dari masa sekarang maupun masa depan.

Kuncinya adalah menggunakan imajinasi untuk produktivitas. Kamu harus bisa mengambil sisi positif dari memiliki imajinasi. Daripada sibuk memikirkan hal buruk yang bisa terjadi saat presentasi, kamu bisa memikirkan hal-hal yang berpengaruh baik bagi presentasimu.

Misalnya, seorang klien selalu cemas, takut, dan grogi ketika akan tampil di depan umum. Klien tersebut diminta untuk membayangkan seorang tokoh untuk membuatnya berani tampil di depan umum. Klien tersebut memilih Madonna, yang telah berhasil tampil berkali-kali. Dan itu berhasil! Klien penulis berhasil tampil di depan umum dengan baik saat membayangkan bahwa dirinya adalah Madonna.

Itulah hal luar biasa dari imajinasi, tidak terbatas!       ‌

 

  1. Tips terakhir untuk mengatasi kekhawatiran

Terdapat 3 tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran, yaitu :

  • Berhentilah merendahkan diri sendiri

Merendahkan diri adalah cara paling mudah untuk membuat diri khawatir dan cemas. Jangan dengarkan orang yang meremehkanmu, bahkan merendahkanmu. Ketika kamu terbawa dan kamu meragukan dirimu sendiri, akan sangat mudah bagimu untuk kehilangan kemampuan berpikir rasional. Itu hanya akan membuatmu semakin khawatir dan cemas.

  • Berhenti menyenangkan semua orang

Seringkali, untuk menghindari penolakan dan kritik, kita berupaya untuk mengikuti keinginan orang lain dan berusaha menyenangkan mereka. Padahal, itu menandakan bahwa kita akan kehilangan kebahagiaan kita sendiri.

Misalnya saat kita membeli baju, pasti yang ada di pikiran kita adalah apakah orang di sekelilingmu akan menyukai penampilanmu tersebut. Hal serupa berlaku untuk pemilihan sekolah, pekerjaan, dan pasangan.

  • Belajar menerima bantuan dari orang lain

Kebanyakan pria memilih menyembunyikan masalah mereka sendiri, dibanding meminta bantuan dari orang lain, dikarenakan mereka tidak ingin dianggap lemah.

Padahal, hal tersebut sungguh salah. Jika kamu merasa khawatir akan sesuatu, mintalah bantuan pada orang lain, baik itu teman, mitra kerja, kolega, bos, dan lain-lain.

Dengan begitu, kamu akan mulai mencoba menghilangkan stres, cemas, dan takut, dan menggantinya dengan hidup yang lebih santai dan bahagia.

‌Ingin memiliki bukunya ? Beli disini saja

Kesimpulan :

Stres, cemas, dan khawatir adalah salah satu penyebab buruknya kondisi kesehatan dan kebahagiaanmu. Kenali sumber khawatirmu, golongkan mereka, dan berikan tindakan lanjut untuk mengatasinya.

Apa yang bisa dilakukan?

Pergilah berlibur atau meluangkan waktu untuk diri sendiri agar penat menghilang.

Itulah pembahasan kita kali in tentang Cara Melawan Rasa Cemas, Stress dan Khawatir. Semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang atau pernah mengalaminya. Silahkan bagikan jika bermanfaat.

Leave a Comment