Seorang penulis merupakan orang yang sangat multilatenta. Mereka bisa menghasilkan beberapa genre tulisan. Seperti, novel, puisi, film, roman, dan lain-lain. Di Indonesia juga mempunyai banyak penulis muda berbakat dengan karyanya yang menginspirasi. Bahkan, dalam satu kalimat saja, mereka bisa menyampaikan pesan mendalam. Nah, siapa saja 10 penulis muda di Indonesaia tahun 2021?
Daftar Isi
10 Penulis Muda di Indonesia Terbaru
Indonesia beruntung mempunyai banyak penulis muda berbakat dan sudah banyak menghasilkan karya bagus. Tentunya, mereka juga memberikan suasana baru yang berbeda dari para penulis pendahulunya. Berikut ini adalah 10 penulis muda di Indonesia tahun 2021:
Mario F Lawi
Mario merupakan seorang penulis puisi dan cerpen yang lahir di Kupang pada tahun 1991. Dia sudah menulis sejak masih SMP. Setelah masuk SMA Seminari St. Rafael, bakat Mario semakin terasah. Pada masa SMA, dia juga berkenalan dengan beberapa penyair di Indonesia melalui buku yang dia baca di perpustakaan.
Karya-karya puisinya bahkan sudah pernah terbit di beberapa media cetak, dan sejumlah buku festival. Kumpulan puisinya bertajuk Memoria tahun 2012 berhasil menjadi salah satu buku puisi yang direkomendasikan Majalah Tempo. Sedangkan, kumpulan puisinya Ekatisti tahun 2014 masuk dalam 10 besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2014, dan berhasil menjadi salah satu buku puisi terbaik oleh Majalah Tempo.
Sabda Armadio Alif
Kelahiran Tangerang Banten tahun 1991. Sabda Armadio Alif merupakan penulis dan novelis muda Indonesia. Beberapa menyapanya Dio, tahun 2015 Moka Media penyunting Dea Anugrah mulai menerbitkan novelnya dengan judul Kamu Cerita Yang Tidak Perlu Dipercaya. Novel ini bercerita tentang beberapa karakter anak remaja dan gejolak yang mereka alami untuk membuat berbagai pilihan hidup.
Setelah itu, muncul novel keduanya 24 Jam Bersama Gaspar. Cerita ini berkisah tentang seorang detektif dengan genre humor.
Nah, dua tahun kemudian yaitu 2019. Dio kembali menerbitkan novel ketiganya Dekat & Nyaring. Karya ketiganya ini, berhasil memperoleh banyak pujian dari beberapa satrawan ternama. Zen Hae pernah menyebut karya Dio dalam dekat & nyaring sebagai sebuah karya kokoh dan padat. Di tahun 2019 sendiri, karyanya berhasil menjadi salah satu prosa terbaik.
Norman Erikson Pasaribu
Salah satu 10 penulis muda di Indonesia tahun 2021 adalah Norman Erikson Pasaribu. Dia lahir di Jakarta 1990. Norman adalah seorang pengarang dan juga penyair. Kumpulan puisinya Sergius Mencari Bacchus menjadi pemenang Sayembara Manuskrip Buku Puisi yang telah terbit oleh Gramedia Pustaka Utama di tahun 2016. Tema yang dia angkat yaitu mengenai homoseksualitas acuan psikologis dan teologis kebudayaan populer.
Hingga saat ini, Norman mempunyai dua karya yang sudah menjadi buku. Kumpulan puisi Sergius Mencari Bacchus dan buku pertamanya, Hanya Kamu Yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu 2014.
Rio Johan
Lahir di Baturaja tahun 1990, Rio merupakan orang yang suka buku dan film. Penulis muda Indonesia ini telah membuat kumpulan cerpen Aksara Amananunna tahun 2014. Buku tersebut masuk ke dalam 10 besar Kuasala Sastra Khatulistiwa 2014 dan berhasil menjadi buku pilihan Majalah Tempo tahun 2014.
Lalu di tahun 2018, karya keduanya yang berjudul Ibu Susu juga berhasil mengantarkan Rio memperoleh penghargaan Kuasala Sastra Khatulistiwa tahun 2018.
Dimas Indiana Senja
Dimas Indianto merupakan penulis kelahiran Brebes tahun 1990. Namanya sudah banyak orang kenal karena beberapa karyanya berhasil terpublikasi di berbagai media cetak. Seperti, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Horison, Fajar Makasar, Rakyat Sumbat, Merapi, Bali Post, Mayara, Embun dan Misykat, Jurnal Sajak, dan lain-lain.
Selain menyukai menulis, Dia juga menekuni bidang editor sejumlah penulis. Di tahun 2016, dia menjadi salah seorang penulis Indonesia dalam ajang Ubud Wroters & Readers Festival ( UWRF).
Dea Anugrah
Dea lahir di Pangkalpinang tahun 1991. Dia seorang penulis, wartawan, dan sastrawan Indonesia. Dia juga pernah bekerja di Perusahaan Media Tirto.
Buku cerpennya yang terbit tahun 2016 berjudul Bakat Menggongong menjadi buku terbaik Indonesia 2016 versi Majalah Rolling Stone.
Sampai saat ini, dia masih aktif menulis buku kumpulan cerita pendek, puisi, dan juga novel. Hal yang membuat tulisan Dea nyaman untuk kita baca karena cenderung lucu, penuh percobaan, santai, dan nakal. Namun, di samping gaya bahasanya tersebut, tulisannya tetap berisi dan mempunyai makna mendalam.
Retno Hening
Meskipun retno terbilang masih baru dalam industr buku di Indonesia. Namun dia berhasil kita katakan sebagai salah satu dari 10 penulis muda di Indonesia tahun 2021. Buku pertamanya yang berjudul Happy Little Soul tahun 2017 Gagasmedia memperoleh sambutan hangat banyak penggemarnya di Indonesia. Bukunya, bercerita tentang pengalaman dia mengasuh anaknya sendiri. Karena kepiawaiannya tersebut, bukunya sudah beberapa kali melakukan ulang dan berhasil masuk ke dalam salah satu buku terbaik dan paling laris di Google Store.
Bernard Batubara
Nama Bernard mulai dikenal sejak tahun 2017. Pria kelahiran 1989 ini juga mempunyai nama panggilan lain Benz Bara yang sukses merilis buku pertamanya dengan judul Angsa-angsa ketapang 2010.
Walaupun saat SMA novelnya pernah banyak mengalai penolakan dari berbagai penerbit, namun Bara tidak langsung menyerah. Saat masuk perguruan tinggi, dia terus mengasah kemampuannya. Dan akhirnya tahun 2010 berhasil menerbitkan buku pertamanya.
Sampai saat ini, dia aktif menulis pada beberapa blog pribadi, surat kabar, majalah budaya, dan lain-lain. setahun setelah itu atau tahun 2011, bara kembali menerbitkan buku keduanya berjudul Radio Galau FM yang mana karyanya juga menjadi adaptasi sebuah film layar lebar.
Adimas Immanuel
Penulis muda kelahiran 1991 ini pernah membuat karya berjudul Empat Cangkir Kenangan 2012 bekerja sama dengan Bernard Batubara. Antalogi puisi itulah merupakan buku pertamanya dia.
Sejak saat itu, Adimas terus aktif membuat karya. Bahkan, dia sering masuk di berbagai media, salah satunya Kompas.
Fiersa Besari
Fiersa Besari merupakan seorang penulis serta pemusik di Indonesia yang berhasil membuat 6 buku.
Meskipun dia merupakan musisi yang produktif, namun siapa sangka dia lebih nyaman menuangkan karyanya melalui tulisan. Menurutnya, menuangkan ide melalui tulisan membuatnya lebih bebas. Berbeda ketika menulis lirik, di sana dia harus mempunyai banyak pertimbangan. Seperti, nada dan keharmonisan musiknya nanti.
Pada buku pertamanya yang berujudl Garis Waktu terjual hinggal 20.000 eksemplar. Setelah itu, buku berikutnya juga tidak kalah populer hingga sampai saat ini terhitung ada 6 buku yang sudah dia buat.
Itulah 10 penulis muda di Indonesia tahun 2021 yang menjadi rekomendasi saya. Masih banyak lagi penulis milenial lain dengan karya-karyanya yang patut kita apresiasi.
Ingin informasi tentang teknologi, gadget dan sosial media ? ke IwanWahyudi.com saja.