Seluk-beluk Rumusan Masalah Makalah dan Contohnya

AnakIslam.com – Rumusan Masalah Makalah. Dalam pembuatan makalah, maka struktur merupakan komponen utama yang harus diperhatikan. Salah satu komponen struktur yang harus ada dalam suatu makalah adalah rumusan masalah. Dalam penerapannya, rumusan masalah makalah memang harus ada dan harus dibuat menyesuaikan dengan konteks makalahnya.

Jika rumusan makalah ini tidak ada, maka makalah tidak bisa dikatakan lengkap. Mungkin masih banyak yang belum tahu betapa pentingnya rumusan masalah dalam makalah ini. Maka dari itu, harus dipahami dulu apa itu pengertiannya, jenisnya, ciri-cirinya, cara pembuatannya, hingga contohnya. Semua ini akan dijelaskan pada penjabaran di bawah ini:

Pengertian dan Jenis-Jenis Rumusan Masalah

Rumusan masalah makalah adalah sebuah komponen yang berisi pertanyaan tentang penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan dijabarkan dalam makalah penelitian yang dibuat. Karena pertanyaan dalam rumusan masalah terfokus pada penelitian, maka komponen ini sangatlah penting dan tidak bisa ditinggalkan.

Dalam penerapannya, rumusan masalah tidak dibuat untuk sebagai pelengkap saja. Ada tujuan yang jelas dalam pembuatan rumusan masalah ini. Rumusan masalah bisa difungsikan dalam beberapa poin tertentu. Komponen fungsi ini juga menjadi dasar kenapa rumusan masalah harus ada dalam makalah. Fungsi tersebut antara lain:

  • Sebagai titik sentral makalah yang bisa dikatakan sebagai pedoman pembuatan makalah.
  • Untuk memberi solusi dari permasalahan yang ada dalam penelitian.
  • Untuk membuka pikiran peneliti atau bahkan pembaca makalah.
  • Sebagai alat pendorong kegiatan penelitian yang dilakukan.

Rumusan masalah juga terdiri dari beberapa jenis yang berbeda. Setiap jenisnya memiliki komponen pembeda yang sangat penting untuk dipahami. Dengan mengetahui tiap jenis ini, maka proses pembuatannya akan lebih mudah karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Inilah beberapa jenis yang harus dipahami:

1. Rumusan Masalah Deskriptif

Jenis pertama adalah rumusan masalah berjenis deskriptif. Rumusan masalah ini menanyakan penjelasan atau deskripsi dari beberapa variabel yang dipakai dalam makalah. Dalam pembuatannya, tiap variabel tidak saling dibandingkan dalam pertanyaannya. Umumnya, rumusan masalah ini akan memakai kata tanya “apa”, “kenapa”, dan “bagaimana”.

2. Rumusan Masalah Komparatif

Lalu untuk jenis yang kedua, ada rumusan masalah komparatif. Pada jenis ini, maka rumusan masalah yang dibuat akan membandingkan tiap variabel yang dipakai. Maka dari itu, dalam contohnya juga akan diikuti kalimat pembanding yang jelas. Misalnya, “Apa perbedaan ….. dengan …..” dan seterusnya menyesuaikan dengan topik yang diangkat.

3. Rumusan Masalah Asosiatif

Jenis yang ketiga adalah rumusan masalah asosiatif. Untuk rumusan masalah ini, maka isi dari pertanyaannya adalah hubungan antar variabel yang dipakai. Misalnya, “Bagaimana pengaruh ….. dengan …..” dan seterusnya menyesuaikan dengan topik. Jenis rumusan masalah ini tergolong yang sering dimanfaatkan untuk penelitian yang besar.

Ciri-Ciri Rumusan Masalah

Rumusan masalah makalah juga memiliki ciri-ciri yang sangat jelas. Jika masih bingung bagaimana rumusan masalah itu, maka bisa memakai ciri-ciri ini sebagai pedoman utama untuk memahaminya. Setidaknya ada enam ciri utama yang perlu diperhatikan. Simak uraian yang ada di bawah ini untuk mengetahuinya:

  • Bentuk rumusan masalah adalah kalimat tanya. Maka dari itu, setiap poin rumusan masalah harus diakhiri dengan tanda tanya.
  • Pertanyaan yang dibuat harus singkat, padat, serta jelas untuk setiap poinnya. Jadi, tidak perlu memasukkan poin-poin yang tidak penting.
  • Harus ada nilai penelitian di dalamnya. Hal ini harus dilakukan agar pertanyaan tidak terlalu lebar membahas hal lainnya.
  • Mengarahkan pembaca untuk berpikir tentang topik yang dibahas. Jika tidak bisa mengarahkan pembaca untuk berpikir tentang topik, maka rumusan masalah tidak efektif.
  • Masalah yang diangkat harus menyesuaikan kemampuan peneliti. Jika tidak sesuai dengan kemampuan, maka nantinya rumusan masalah tersebut akan sulit terjawab.
  • Berisi tentang petunjuk untuk melakukan penelitian. Dengan demikian, jawaban dari rumusan masalah akan mudah terjawab.

Semua komponen ciri ini tentu harus dipahami dengan baik. Jika suatu rumusan masalah sudah mencakup ciri-ciri tersebut, maka bisa dipastikan jika rumusan masalah yang dibuat sudah baik dan efektif. Maka dari itu, saat sudah membuat rumusan masalah pastikan untuk meninjau ulang dengan ciri-ciri sebagai pedomannya.

Cara Membuat Rumusan Masalah

Untuk membuat rumusan masalah makalah, maka diperlukan langkah yang terstruktur dan sistematis. Semua komponen langkah yang ada harus diikuti dengan baik agar rumusan masalah yang dihasilkan juga berkualitas. Inilah beberapa langkah yang diperlukan untuk membuat rumusan masalah dengan proses yang benar:

  • Pertama, pahami apa yang menjadi sumber masalah dalam penelitian yang dilakukan.
  • Pikirkan poin-poin yang menjadi dasar pertanyaan dengan metode kritis. Semua pertanyaan yang muncul bisa dijabarkan dalam konsep 5W 1H. Pastikan untuk mengerucutkan semua pertanyaan menjadi yang paling kritis.
  • Dengan poin-poin yang sudah dibuat, pastikan untuk mempersingkat menjadi lebih padat dan jelas. Jangan sampai perumusannya menjadi bertele-tele.
  • Hubungkan rumusan masalah yang dirumuskan dengan berbagai teori yang ada.
  • Terakhir, ulas lagi rumusan masalah yang sudah dibuat dan pastikan bisa diterapkan dalam judul penelitian yang dipilih.

Setiap cara pembuatan ini harus diikuti dengan baik. Jika semua proses sudah dilakukan, maka rumusan masalah yang dibuat bisa dipastikan memenuhi standar. Setelah rumusan masalah berhasil dibuat, pastikan untuk mengulasnya kembali sambil memikirkan metode untuk menjawab pertanyaannya. Jika dirasa terlalu sulit untuk dijawab, maka bisa memilih rumusan masalah lainnya.

Contoh Rumusan Masalah

Setelah mengetahui berbagai seluk-beluk rumusan masalah makalah, maka akan kurang lengkap jika tidak mengulas contohnya juga. Pada uraian kali ini, akan diberikan contoh rumusan masalah dengan topik berbeda. Dengan adanya contoh ini, diharapkan bisa dijadikan referensi pembuatan. Berikut contoh rumusan masalahnya:

1. Rumusan Masalah Tentang Penelitian Sayuran Organik

Untuk contoh yang pertama, maka topik yang diambil adalah penelitian tentang sayuran organik. Karena memakai topik ini, maka rumusan masalah yang dibuat tidak boleh menjauh dari sayuran organik. Pertanyaan dalam rumusan masalah juga harus mengerucut ke arah kritis agar berbobot. Inilah contohnya:

  • Apa pengertian sayuran organik?
  • Apa saja poin manfaat dari memakan sayuran organik?
  • Bagaimana metode yang tepat untuk menanam sayuran organik?
  • Apa saja komponen keunggulan dari sayuran organik?
  • Apa saja yang perlu diperhatikan saat menanam sayuran organik?

2. Rumusan Masalah Tentang Pengaruh Game Online

Jenis contoh rumusan masalah kedua ini memakai topik game online. Saat ini, game online merupakan produk yang sering dimanfaatkan anak kecil. Penggunaan ini tentunya memiliki pengaruh yang muncul secara signifikan. Jika sedang melakukan penelitian semacam ini, maka bisa memakai beberapa contoh rumusan masalah berikut:

  • Apa yang dimaksud dengan game online?
  • Bagaimana pengaruh game online untuk tumbuh kembang anak?
  • Apa saja poin penyebab anak ketergantungan pada game online?
  • Bagaimana prosedur yang tepat untuk mengatasi ketergantungan anak terhadap game online?

Penjelasan menyeluruh tentang rumusan masalah makalah di atas tentu bisa dijadikan pedoman dalam penggunaannya. Jika ingin membuat rumusan makalah, maka harus menerapkan beberapa uraian yang ada di atas. Hal ini diperlukan agar pembuatan makalah bisa sesuai dengan kaidah yang memang seharusnya.

Leave a Comment