Buku Deep Work karya Cal Newport. Ini 4 Tips Fokus Bekerja

PenulisKreatif.com – Buku Deep Work karya Cal Newport. Kamu іngіn bеkеrjа dеngаn Fоkuѕ ? Adа banyak оrаng уаng mеmbеrіkаn tірѕ bagaimana cara melakukannya. Tapi ѕаdаrkаh kаmu bаhwа ѕеbеnаrnуа untuk bіѕа melakukannya kunсіnуа аdаlаh pada dirimu ѕеndіrі, ѕаlаhѕаtunуа аdаlаh dеngаn menghindari multitasking ѕааt bеkеrjа.

Mеngара hаruѕ menghindari multіtаѕkіng untuk bisa fоkuѕ bеkеrjа?

Jawabannya kаrеnа dengan multіtаѕkіng kаmu tіdаk akan benar-benar fоkuѕ pada ѕаtu реkеrjааn уаng sudah kіtа rеnсаnаkаn ѕеlеѕаі sesuai waktunya.

Dаlаm buku Dеер Wоrk kаrуа Cаl Nеwроrt berisi bаgаіmаnа kemajuan tеknоlоgі mеnghаnсurkаn kеmаmрuаn kіtа untuk berkonsentrasi ѕесаrа mеndаlаm раdа tugаѕ уаng ѕеdаng kita kerjakan, dаn solusi untuk mеngаtаѕі hаl itu. Kаmu akan memahami bеrbаgаі strategi уаng dараt mеmbаntumu meningkatkan hаѕіl реkеrjааn dаn mеmаnfааtkаn wаktu luаngmu ѕеbаіk mungkin.

Di zaman di mana teknologi berkembang dengan pesat, kita harus mempunyai keterampilan dan kemampuan untuk fokus pada satu tugas pada satu waktu tanpa gangguan. Kita harus belajar mempraktekkan pekerjaan yang mendalam.

Tips Fokus Bekerja oleh Cal Newport

  1. Multitasking dan distraksi adalah musuh produktivitas

Banyak orang berpikir bahwa melakukan banyak hal sekaligus sama dengan produktif, tetapi logika ini sebenarnya salah. Hal itu karena multitasking tidak sama dengan produktivitas. Sophie Leroy, seorang profesor bisnis di University of Minnesota yang melakukan penelitian tentang fenomena ini pada tahun 2009, menunjukkan alasannya.

Dia menunjukkan bahwa ketika beralih dari tugas A ke tugas B, perhatian kita tetap melekat pada aktivitas A, yang berarti kita hanya bisa menaruh setengah fokus kita pada aktivitas yang B, yang dapat merugikan kinerja kita. Eksperimennya menggunakan dua kelompok: kelompok A mengerjakan teka-teki kata sampai dia menyela mereka untuk melanjutkan membaca resume dan membuat keputusan rekrutmen berdasarkan hipotesis. Grup B harus menyelesaikan teka-teki mereka sebelum melanjutkan ke resume.

Di sela-sela kedua tugas tersebut, Leroy akan memberikan tes cepat untuk melihat berapa banyak kata kunci dari teka-teki yang masih melekat di benak para peserta.

Hasilnya bagaimana?

Grup A jauh lebih fokus pada teka-teki namun kurang fokus pada tugas penting yaitu mempekerjakan orang yang tepat.

Intinya multitasking tidak baik untuk produktivitas. Faktanya, melihat hal-hal yang muncul di layar hp sudah cukup untuk menggagalkan fokus.

Misalnya, sebuah studi tahun 2012 oleh perusahaan konsultan McKinsey menemukan bahwa rata-rata pekerja menghabiskan lebih dari 60 persen minggu kerja menggunakan alat komunikasi online dan menjelajahi internet dengan hanya 30 persen yang dikhususkan untuk membaca dan menjawab email.

Terlepas dari data ini, para pekerja merasa seperti mereka bekerja lebih dari sebelumnya. Itu karena menyelesaikan tugas-tugas kecil dan memindahkan informasi membuat kita merasa sibuk dan berhasil, namun sebenarnya hal itu hanya mencegah kita untuk benar-benar fokus. Ini adalah point pertama Buku Deep Work karya Cal Newport.

tips fokus bekerja 1

  1. Strategi untuk mencapai pekerjaan yang mendalam

Sekarang kamu tahu beberapa hambatan yang menghalangi pekerjaan mendalam, tetapi bagaimana kamu bisa mengatasinya? Berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin berguna bagimu.

Yang pertama adalah pendekatan monastik. Strategi ini bekerja dengan menghilangkan semua sumber gangguan dan mengasingkan diri seperti seorang biksu.

Yang kedua disebut pendekatan bimodal, yaitu mengatur periode pengasingan yang panjang dan fokus untuk pekerjaan, lalu membiarkan sisa waktu yang ada bebas untuk hal lain.

Yang ketiga adalah pendekatan ritmis. Idenya di sini adalah membentuk kebiasaan melakukan pekerjaan yang mendalam untuk blok, misalnya 1 blok dengan durasi 90 menit yang menggunakan kalender untuk melacak pencapaianmu.

Dan terakhir, strategi jurnalistik, yaitu memanfaatkan waktu luang yang tidak terduga dalam rutinitas harian untuk melakukan pekerjaan yang mendalam. Tetapi terlepas dari teknik mana yang kamu gunakan, penting untuk diingat bahwa itu metodis, bukan acak.

Pekerjaan yang mendalam perlu disengaja dan diinginkan, jadi kita perlu memiliki ritual yang mempersiapkan pikiran kita untuk itu.

Salah satu contoh ritual bisa sesederhana menempatkan tanda “jangan ganggu” di pintu kantormu, atau pergi ke perpustakaan atau kedai kopi.

Contohnya JK Rowling, saat menyelesaikan buku Harry Potter terakhirnya, dia memilih tinggal di hotel bintang lima hanya untuk melarikan diri dari lingkungan rumahnya yang sibuk dan mengatasi tekanan sehingga dia bisa melakukan pekerjaan yang mendalam.

Ritual lainnya adalah menentukan batasan, misalnya dengan memutuskan koneksi internet atau mematikan ponsel.

Dan akhirnya, buat pekerjaan mendalamnya berkelanjutan. Kamu bisa melakukan olahraga ringan, makan makanan sehat, atau konsumsi kafein, untuk memberi asupan tenaga karena hal ini penting untuk memberi tubuhmu apa yang dibutuhkan jika kamu ingin fokus.

  1. Fokuskan otak dan selektiflah dalam menggunakan teknologi

Di dunia modern ini, otak kita telah terbiasa dengan keinginan untuk mengalihkan perhatian.

Tapi jangan khawatir, meditasi yang produktif dapat memperbaiki otak kita dan membantu untuk tetap fokus. Berikut cara kerjanya:

Gunakan saat-saat yang seharusnya tidak produktif semisal saat mandi, atau perjalanan berangkat kerja, untuk mempertimbangkan masalah yang perlu kamu tangani tanpa membiarkan pikiranmu mengubah topik.

Untuk memulai, tanyakan pada diri sendiri pertanyaan yang mengidentifikasi berbagai masalah dalam memecahkan masalah yang diberikan. Kemudian, setelah kamu mencapai target tertentu, tanyakan pada dirimu pertanyaan tindakan seperti, “Apa yang saya perlukan untuk mencapai tujuan saya?”

Anggap saja sebagai rutinitas latihan untuk otak yang akan membantumu membangun fokus.

Jika distraksi dari media sosial mengganggumu untuk produktif, kamu bisa coba untuk puasa dari media sosial selama 30 hari. Setelahnya, tanyakan pada dirimu:

Apakah bulan lalu akan jauh lebih baik dengan media sosial dalam hidup saya? Apakah ada yang peduli jika saya berhenti menggunakannya?

Jika kamu menjawab tidak untuk keduanya, lanjutkan puasa media sosial. Namun jika kamu menjawab iya, lebih baik lakukan penyesuaian supaya media sosial tidak menggangu produktivitasmu.

  1. Menjadwalkan waktu kerja dan waktu luang sangat penting untuk memulihkan energi

Setelah kita pulang kerja atau menjalankan tugas sepanjang hari, kita seringkali pada akhirnya terjebak dalam rutinitas yang sama setiap malam seperti menonton TV dan bermain ponsel. Kemudian saat waktunya tidur, kita merasa lebih lelah dan akhirnya kehabisan energi untuk hari berikutnya.

Bagaimana kamu bisa menghindari situasi itu?

Dengan menjadwalkan semua yang kamu lakukan. Buat jadwal yang dibagi menjadi beberapa blok berdurasi minimal 30 menit. Dalam jadwal ini kamu harus mengatur pekerjaan dan tugas pribadi seperti waktu untuk bersantai, makan, atau membaca email.

Tidak dapat dihindari bahwa jadwalmu seringkali akan berubah, dan jika ini terjadi, atur ulang blok milikmu. Tujuannya bukan untuk secara ketat mematuhi rencanamu, tetapi untuk menumbuhkan kesadaran tentang bagaimana kamu menghabiskan waktu.

Kamu juga perlu merencanakan akhir pekanmu untuk melepaskan diri dari pekerjaan. Dengan begitu kamu bisa merevitalisasi pikiran dan tubuhmu. Kamu bisa membaca, berolahraga, atau memiliki waktu yang berkualitas bersama orang-orang terkasih.

Ingin memiliki bukunya ? Beli disini saja

Kesimpulan:

Multitasking dapat mengganggu produktivitas kita. Kabar baiknya, kita dapat menghilangkan gangguan dan membiarkan otak kita fokus pada satu tugas pada satu waktu. Jadi yang harus dilakukan agar dapat bekerja fokus adalah dengan dengan membuat catatan dan membuat blok waktu.

Coba untuk membuat blok dimana kamu diizinkan untuk menggunakan internet. Hal ini akan meningkatkan produktivitasmu karena secara tidak sadar kamu akan memaksimalkan waktumu saat kamu menggunakan internet. Kamu akan takjub melihat bagaimana fokusmu meroket, hanya dengan fokus saat menjelajahi web. Itrulah pembahasan kali ini tentang Buku Deep Work karya Cal Newport.

Review Buku Deep Work Karya Cal Newport

BERGABUNG BERSAMA KAMI
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Bergabunglah dengan lebih dari 3.000 orang yang telah menerima email rutin dari kami, dan pelajari cara menulis kreatif di sosial media, artikel blog dan buku. Siapa tahu ini bisa menjadi sumber penghasilan sampingan bahkan utama Anda !
Email Anda aman bersama kami

Leave a Comment