Buku Rich Dad’s Retire Young Retire Rich. 7 Tips Manajemen Keuangan Pribadi

PenulisKreatif.com – Buku Rich Dad’s Retire Young Retire Rich. Semua orang bisa kaya, menurut Robert Kiyosaki. Sayangnya, masih banyak orang yang berjuang dengan finansialnya begitu berat.

Semua itu adalah tentang pola pikir. Ketika orang kaya melihat sesuatu sebagai keuntungan, orang lain melihat sebagai resiko. Ketika orang kaya melihat alat, orang lain melihat rintangan.

Buku ini akan membongkar pendekatan Robert Kiyosaki terhadap manajemen keuangan pribadinya. Dia mengatakan bahwa untuk menjadi kaya, kita perlu memahami dengan baik bagaimana cara memanfaatkan pikiran, rencana, dan tindakan kita.

7 Tips Manajemen Keuangan Pribadi dalam Buku Rich Dad’s Retire Young Retire Rich

  1. Leverage adalah kekuatan

Bagaimana cara mengubah uang kecil menjadi uang besar? Caranya adalah dengan leverage, melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit yang kita keluarkan.

Konsep di atas mengacu pada tuas, yaitu alat sederhana yang dibuat dari balok dan tuas untuk memindahkan hal berat dengan kekuatan yang minimal.

Manusia memiliki daya ungkit, yaitu pada pikiran. Manusia memang tidak secepat cheetah, tidak sekuat beruang. Manusia juga tidak mampu terbang seperti burung dan hidup di air seperti ikan. Namun, manusia memiliki anugerah berupa pikiran yang dapat membantu manusia melakukan hal yang tidak dapat dilakukan oleh tubuhnya.

Sejarah inovasi adalah serangkaian lompatan teknologi yang telah memberi spesies kita pengaruh yang lebih besar terhadap alam.

Seperti misalnya 5000 tahun lalu, nelayan menyadari bahwa mereka dapat membuat layar dari anyaman rami yang ditempelkan pada sebuah tiang. Itu memungkinkan mereka memanfaatkan angin, sehingga tidak perlu mendayung dengan sangat keras untuk mendorong perahu mereka tetap berjalan. Dan tentunya, itu lebih mudah dan efisien.

Para pedagang dan negarawan yang menganut teknologi baru, akan lebih makmur dan membangun kerajaan yang kuat.

Dan terobosan-terobosan baru ini pun berlaku untuk banyak hal di dunia. Saat ini, segalanya lebih mudah dilakukan dengan hanya mengklik tombol. Pengusaha yang menyadari bagaimana memanfaatkan internet sejak dini untuk memungkinkan hal ini adalah salah satu orang terkaya yang pernah hidup. Inilah tips pertama dalam Buku Rich Dad’s Retire Young Retire Rich.

 

  1. Menempatkan resiko dalam perspektif

Cara kita melihat dunia membentuk cara kita bertindak di dunia. Dengan kata lain, realitas sebagian dibangun di dalam pikiran kita sendiri, mempersenjatai kita dengan perspektif yang unik.

Pikirkan saja tentang konsep resiko. Resiko yang dirasakan dari suatu perilaku tertentu sering kali menentukan apakah kita akan terlibat dalam perilaku tersebut atau tidak. Seperti misalkan berinvestasi, sering dianggap beresiko oleh sebagian besar orang. Sehingga, beberapa orang enggan untuk memulai investasi.

Berfokus pada risiko mungkin akan melumpuhkan kita dengan rasa takut. Sehingga, hanya berfokus pada resiko saja adalah kontraproduktif.

Penulis menemukan rasio resiko-imbalan sebagai sesuatu yang lebih produktif. Seperti 9 dari 10 pengusaha yang selalu gagal, namun mereka selalu mencoba untuk bangkit. Bukan karena keangkuhan, namun mereka hanya memiliki perspektif dan selera resiko yang berbeda. Dan mengandalkan rasio risiko-imbalan membantu mereka memahami resiko apa yang bersedia mereka ambil.

Kita semua tahu bahwa kegagalan itu mungkin terjadi di setiap usaha kita. Namun, kita harus memperhatikan keseimbangan antara kegagalan dan keberhasilan. Jika 9 dari 10 usaha gagal, dan ternyata jika usaha ke-10 berhasil dan hasilnya cukup besar untuk menutup semuanya, maka kita bisa dan boleh saja untuk gagal.

Contohnya adalah sahabat Kiyosaki yang bermain di pasar saham di New York. Dia bermain dengan rasio ini. Dia tidak akan pernah menghabiskan lebih dari sepersepuluh asetnya untuk bermain di pasar saham. Jadi jika dia memiliki $200.000, dia akan menyisihkan $20.000. Ini adalah kerugian yang bisa dia terima jika semuanya menjadi sangat buruk.

Saat melakukan perdagangan harian, dia dapat mengharapkan untuk menghasilkan uang pada satu dari setiap dua puluh perdagangan. Karena peluang ini, dia hanya mempertaruhkan seperdua puluh dari dana perdagangannya untuk setiap transaksi, yang berjumlah $1.000 per perdagangan. Bahkan jika dia kalah 19 kali, yang jarang terjadi, dia masih bisa berharap untuk mendapatkan uangnya kembali pada perdagangan terakhir. Karena setiap pergerakan pasar biasanya menghasilkan dua kali lipat atau lebih dari investasi awal $20.000, imbalan dari perilaku ini dengan mudah melebihi risikonya. Ini adalah tips kedua dalam Buku Rich Dad’s Retire Young Retire Rich.

 

  1. Rasio hutang dan kekayaan untuk melacak kesehatan keuangan

Pada sub bab ini, kita akan diajarkan untuk menggunakan konsep agar bisa menentukan kekayaan kita.

Memahami bagaimana menggunakan hutang positif, aset yang tersedia, dan pendapatan untuk mendukung tujuan kita menjadi kaya adalah langkah pertama menuju masa pensiun yang sukses.

Untuk melacak hutang positif VS aset, lihatlah rasio hutang terhadap ekuitas. Katakanlah kita memiliki $100.000 dalam hutang positif dan $20.000 dalam ekuitas, seperti saham. Untuk mendapatkan rasio, bagilah hutang potisif terhadap ekuitas. Maka, akan muncul rasio hutang terhadap ekuitas kita adalah 5.

Angka 5 tersebut menjadi tolok ukur yang berguna untuk mengukur kesehatan finansial kita dari waktu ke waktu.

Jika rasio naik ke 10, maka itu tandanya ada masalah pada keuangan kita. Misalkan hutang kita meningkat beberapa kali lipat sedangkan ekuitas tetap konstan. Atau bisa saja hutang tetap, namun ekuitas berkurang. Hal ini tentu menjadi alarm untuk menilai kembali keuangan kita dan mengarahkannya kembali ke jalurnya.

Kemudian untuk rasio kekayaan, didapatkan dengan mengukur pendapatan pasif dan pengeluaran kita. Nilai didapatkan dengan membagi pendapatan tidak langsung dengan pengeluaran. Misalkan $800 dari hasil pendapatan sewa bulanan dan $4000 sebagai pengeluaran bulanan. Sehingga, rasio didapatkan 0,2. Ini berarti penghasilan dari sumber lain selain pekerjaan kita dapat menutup 20% pengeluaran kita.

Ketika rasio berada di angka 1, berarti berada di titik seimbang. Jika rasio lebih dari satu, tandanya kita telah menghasilkan uang dan bahkan sudah menutup seluruh pengeluaran.

 

  1. Mengubah kebiasaan

Dari hampir sekian banyak buku bisnis dan panduan kekayaan, hampir semuanya memiliki metode yang rumit dan kompleks untuk dipraktikan. Dan buku ini, memiliki metode yang lebih ringkas yaitu dengan mengadopsi kebiasaan yang sederhana dan baik.

Terdapat 2 kebiasaan yang dilakukan Kiyosaki untuk mewujudkan kekayaannya, yaitu :

  • ‌‌Belajar

Kita hidup di era informasi yang dinamis dan cair. Ini berbeda dengan abad 20, disaat kebanyakan orang mempelajari sejumlah keterampilan dan kemudian menghabiskan kehidupan kerja mereka menerapkan pengetahuan ini.

Hari ini, sebaliknya, kita perlu terus belajar. Perubahan itu konstan dan tak terelakkan. Apa yang berhasil kemarin belum tentu berhasil besok. Itu membuat aset terbesar kita menjadi informasi di kepala kita.

Yang penting, tetap selangkah lebih maju dan melihat apa yang tidak bisa dilakukan orang lain. Seperti sedang membaca buku, menghadiri seminar, atau hanya mengobrol dengan orang-orang di industri yang berbeda, kuncinya adalah tetap ingin tahu dan pastikan kita mempelajari sesuatu yang baru setiap hari.

Memperoleh pengetahuan, wawasan, dan ide baru adalah salah satu cara untuk berinvestasi pada diri sendiri. Ini juga membantu kita melihat peluang sebelum orang lain melakukannya.

  • Melakukan pembukuan dengan baik.‌‌

Kebanyakan orang tidak memenuhi syarat untuk pinjaman karena mereka memiliki catatan keuangan yang buruk. Pada akhirnya, hanya sedikit orang yang akan mempercayai kita untuk mengelola uang mereka.

Tugas kita adalah membuat catatan profesional yang menunjukkan bahwa kita bisa mengatur pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban kita. Ini membantu meningkatkan leverage keuangan dan memberi Anda akses ke sumber daya baru seperti hutang positif.

 

  1. Menggunakan hutang untuk membeli aset

Jika dikatakan bahwa hutang merupakan tuas pengungkit, adakah yang merasa ini aneh dan menentang intuisi? Banyak orang menghabiskan waktu dan tenaga untuk keluar dari hutang mereka. Namun, jika hutang digunakan dengan cara yang benar, hutang dapat membantu kita menjadi lebih kaya. Semuanya bergantung pada apakah kita berhutang untuk hal baik atau buruk.

Hutang baik dapat menumbuhkan pendapatan kita. Sedangkan hutang buruk, dapat menggerogoti pendapatan kita.

Hutang buruk membuat orang meminjam uang untuk mengeluarkan lebih banyak uang di kemudian hari. Misalkan menggunakan kartu kredit untuk membiayai liburan yang mahal dan mengambil pinjaman untuk membeli mobil. Untuk membayar tagihan hutang ini, membutuhkan potongan dari gaji sangat besar setiap bulannya.

Sebaliknya hutang baik membantu kita melipatgandakan pendapatan. Misalkan untuk pembelian real estate. Properti ini dapat dikemudian hari dijual atau disewakan.

Misalkan, Kiyosaki pada tahun 1976 yang membeli sebuah kondominium kecil di tepi pantai di Hawaii. Saat itu dia sedang bangkrut sehingga meminjam bank untuk membeli properti tersebut yang dijual $18.000. Dari bank, Kiyosaki memperoleh pinjaman $16.000 dan membuka kartu kredit untuk menutupi $2000 sisanya.

Kiyosaki kemudian menyewakan properti tersebut. Dan hasilnya, dia dapat membayar tagihan kartu kredit, bunga, dan pengeluaran serta masih memperoleh keuntungan $25 setiap bulannya.

Ingat, Kiyosaki tidak mengeluarkan sepersenpun dari uangnya. Dia bahkan memperoleh keuntungan tiap bulan setelah berhasil menutup tagihan kartu kredit dan pengeluaran bulanannya. Ini yang disebut pengembalian tak terbatas pada dunia keuangan.

Jadi, jika kita meminjam dengan cara yang benar, kita dapat menggunakan uang orang lain untuk membuat diri kita lebih kaya. Dalam praktiknya, itu biasanya berarti berinvestasi dalam real estate yang menghasilkan pendapatan.

 

  1. Tips menemukan properti yang tepat

Untuk melakukan investasi real estate yang tepat, berlatihlah untuk menemukan apa yang orang lain lewatkan. Menemukan real estate yang baik sama saja seperti kita saat akan membeli barang-barang lainnya, yaitu harus melihat-lihat dan membandingkan penawaran terlebih dahulu.

Terdapat metode 100:10:3:1 yang digunakan Kiyosaki untuk memilih sebuah real estate. Metode ini berarti melihat 100 properti, membuat penawaran pada 10 properti, meminta 3 penjual menyetujui penawaran kita,  dan akhirnya membeli salah satunya.

Metode tersebut membantu untuk lebih memahami pasar dan menghindari kesalahan.

Kesalahan yang dimaksud terjadi pada sahabat Kiyosaki. Dia seorang pengacara yang memutuskan untuk berinvestasi di real estate tanpa menggunakan metode. Dia membeli sebuah kondominium tepi pantai dekat San Diego setelah melihat hanya dua unit, yang keduanya berada di kompleks yang sama.

Lalu, 2 tahun kemudian dia merugi $450 karena asosiasi pemilik rumah menaikkan biaya pemeliharaan dan dia tidak bisa membebankan biaya lebih kepada penyewa. Dan menjual pun sangat sulit dilakukan karena hampir semua orang ingin membeli dengan nilai dibawah harga yang dia beli di awal. Hal ini bisa dihindari jika dia meluangkan waktu untuk meneliti pasar lokal saat akan membeli di awal.

Banyak orang tidak menghabiskan cukup waktu membandingkan investasi potensial. Sebaliknya, mereka bertindak berdasarkan dorongan hati, tip panas, atau desas-desus.

 

  1. Masalah bisa menjadi peluang

Pelajaran berharga tentang berinvestasi di real estate adalah bahwa masalah di properti tidak berarti menggagalkan rencanamu untuk memperoleh keuntungan.

Ketika Kiyosaki dan istrinya melakukan perjalanan ke Pennsylvania pada akhir 90-an, mereka mendatangi sebuah agen properti untuk menanyakan properti-properti yang dijual di sana.

Hingga akhirnya ada 1 properti yang menarik perhatian mereka, yaitu sebuah kabin rusak dengan luas lahan 15 hektar dan ditawarkan dengan harga yang sangat rendah yaitu $43.000.

Properti tersebut dijual sangat murah karena air yang ada di sumur tidak mencukupi kebutuhan penghuni secara penuh. Tanpa terpengaruh, Kiyosaki pun mengajak ahli sumur mengecek sumur di lahan tersebut. Ternyata sumur tersebut memiliki air yang cukup, hanya saja jumlah air yang dihasilkan dalam 1 tahun berbeda-beda. Terdapat beberapa bulan dengan air sangat kecil dan beberapa bulan dengan air melimpah.

Terdapat alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan memasang tangki penampungan air. Dengan menyimpan informasi ini, Kiyosaki menawar pada agen untuk membeli properti tersebut seharga $24.000. Karena sudah lama sekali tidak ada yang menawar properti tersebut, maka agen melepaskan dengan harga yang ditawar. Kemudian Kiyosaki menemui kembali ahli sumur dan membuat kesepakatan pemasangan 2 tangki dengan harga $5000.

Sebulan setelah pemasangan, kabin siap dengan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tahunan penghuni. Dan betul, pasangan muda langsung tertarik dan membelinya dengan harga $66.000. Keuntungan $37.000, menarik bukan?

Dengan sedikit kesabaran dan pemikiran kreatif, properti “bermasalah” dapat memberi imbalan kepada investor dengan pengembalian besar.

 

Kesimpulan :

Leverage dapat membantu pengusaha sukses untuk menghasilkan uang. Beberapa pengusaha pun menggunakan metode rasio resiko-imbalan untuk menjelaskan resiko investasi yang sebenarnya. Terlepas dari reputasi hutang yang buruk, itu dapat membantu kita menghasilkan uang jika digunakan untuk membelanjakan hal yang benar.

Apa yang bisa dilakukan :

Investasi pada diri sendiri dengan banyak membaca perihal keuangan.

Leave a Comment